ALASAN SOEKARNO YANG MENOLAK SEBUTAN HAJI DI DEPAN NAMANYA

Author : Cerita RakyatTidak ada komentar

Bung Karno menunaikan ibadah haji tahun 1955. Entah sudah diperhitungkan atau tidak, tahun itu ternyata Haji Akbar, dimana hari wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat. Tidak setiap tahun, wukuf Arafah dilaksanakan bertepatan dengan hari besar umat Islam ini.



Bagaimanapun, Bung Karno memiliki idealisme tersendiri soal ibadah haji. Tidak seperti kebanyakan orang yang senang atau bahkan bangga jika sepulang menunaikan rukun Islam ke lima itu, kemudian mendapat sebutan Haji, Bung Karno sebaliknya.



Presiden pertama Republik Indonesia itu, bahkan pernah berang ketika seorang wartawan dari sebuah media yang terbit di Amerika mencantumkan namanya dengan gelar haji di depannya.


Referensi pi
Kepada Soeharto, dokter pribadi yang menyertai perjalanan hajinya, Bung Karno berpesan. ‘Jangan gunakan predikat haji sebelum kamu benar-benar mendirikan, - bukan sekedar mengerjakan, ibadah shalat sebagaimana tuntunanNya. Juga menunaikan semua perintah Allah dengan sebaik-baiknya.’

Artikel Terkait

Posted On : Selasa, 01 Januari 2019Time : Januari 01, 2019
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Cerita Rakyat | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]