Author : Cerita RakyatTidak ada komentar
Buat mereka, Segoro Kidul (laut selatan) adalah alam asing yang dikangkangi penguasa-penguasa gaib. Kalaupun mereka mengais rezeki di sana, itu sekadarnya saja. Mereka makin terisolasi, tertinggal, dan hampir-hampir tak tahu di laut itu tersimpan potensi serta kekayaan yang amat melimpah.
Segoro Kidul sejak dahulu kala menyimpan misteri yang tak pernah terpecahkan. Tersimpan rapi dibalik cerita mistisme Nyi Roro Kidul yang dipercaya masyarakat Jawa pesisir selatan sebagai penjaga misteri sekaligus mistisme laut selatan. Ratusan tahun lalu mitologi ini dimulai, melalui cerita yang tak kalah menggugah bulu kuduk untuk turut berdiri merasakan betapa laut selatan menyimpan sejuta pesona.
Masyarakat Sunda kuno, mengaklaim jika kisah mitologi Nyi Roro Kidul adalah bagian dari sejarah mereka. Dimulai dari cerita tentang dewi Kadita yang hidup pada masa kerajaan Sunda kuno. Dewi Kadita merupakan putri dari Raja Munding Wangi, Raja termahsyur negeri Sunda kuno. Namun kehadiran Dewi Kadita tidak diharapkan, karena sang raja Munding Wangi menginginkan anak laki-laki agar tahtanya dapat diteruskan oleh keturunannya.
Sang raja pun menikah lagi dengan Dewi Mutiara dan mendapatkan keturunan seorang anak laki-laki. Namun rasa sayang raja tak berkurang sama sekali terhadap Dewi Kadita, sehingga Dewi Mutiara merasa iri dengan rasa sayang yang didapat Dewi Kadita dari sang raja. Khawatir juga jika yang menjadi penerus tahta Munding Wangi adalah Dewi Kadita, lantas pemufakatan jahat terjadi demi menyingkirkan Dewi Kadita dari kerajaan. Dewi Mutiara menggunakan cara tak terpuji dengan mengguna-guna Dewi Kadita sehingga memiliki penyakit kulit yang tak dapat disembuhkan walauapun raja telah memanggil seluruh ahli pengobatan terbaik di negerinya.
Dalam keputus asaannya Dewi Kadita berjalan keluar kerajaan, meratapi nasib yang begitu perih karena kutukan atas penyakit yang entah bagaimana cara menyembuhkannya. Dalam perjalanan yang entah akan kemana Dewi Kadita pergi, tibalah ia dia di penghujung daratan dan menemui samudra luas selatan Jawa. Dari kejernihan laut selatan yang mengharu biru terdengar sayup-sayup suara memanggil Dewi Kadita untuk terjun kedalam jernihnya air laut selatan. Tenang namun mematikan.
Selepas itu Kadita melompat dan berenang di samudera tersebut, seketika itu pula ia memperoleh mukjizat. Sewaktu kulitnya menyentuh air laut, penyakit kulitnya sedikit demi sedikit hilang dan dirinya menjadi cantik kembali bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Selain itu, sekarang ini Kadita mempunyai kekuasaan dalam Samudera Selatan. Dia dijuluki peri yang dinamakan Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan yang hidup selamanya.
Kecantikan yang dimiliki Kadita sang Ratu Pantai Selatan dalam mitologi tersebut layaknya kemilau mutiara laut selatan. Mutiara yang terindah di dunia.
Nyatanya dimiliki oleh Indonesia. Laut selatan yang telah menghadirkan mitologi ternyata juga menghadirkan keindahan karya Tuhan pada benda material seperti mutiara. Ratu Laut Selatan dan Mutiara Selatan merupakan dua harta terindah yang dimiliki bangsa ini pada kedalaman laut-laut nusantara. Satunya merupakan mitologi terhadap keindahan yang dipuja bagai dewi-dewi kecantikan dan satunya lagi dipuja juga karena nilai materialisme dalam pesona kemilaunya mutiara laut selatan.
Keduanya memiliki potensi sebagai harta, meskipun dari dua dimensi yang berbeda. Kekayaan sejarah dan mitologi yang dihadirkan Kadita dengan laut selatannya membuat laut selatan memiliki kekayaan budaya ratusan tahun lamanya. Pun halnya dengan mutiara laut selatan dengan segala pesonanya merupakan puncak kesempurnaan indahnya mutiara di seluruh dunia.
Akhirnya, terlepas Mutiara Laut Selatan dan Ratu Laut Selatan sebagai dua objek yang berbeda, namun kedua hal ini memiliki kesamaan, didasarkan pada keindahan, pesolek dan kemewahan yang ada pada jati diri perempuan. Mitologi atas kedua hal ini harus terjaga dengan baik, mutiara tak kalah indah dengan permata. Dalam balutan budaya dan sejarah panjang mutiara laut selatan Indonesia akan kembali menemukan kejayaannya.
Mutiara banyak disuka perempuan atas keindahannya, konon Cleopatra pun sangat mengagumi keindahan mutiara. Maka bukan tak mungkin, Kadita atau sang Ratu Laut Selatan pun berhiaskan Mutiara untuk pesona keindahannya
Artikel Terkait
Posted On : Rabu, 19 Desember 2018Time : Desember 19, 2018